Tanah merah yang memantulkan cahaya dari langit berapi.
Hawa panas membara yang membakar tiap sudut tempat itu. Asap yang terus mengepul dari tanah memberikan kesan palsu bahwa tempat itu akan terbakar kapanpun. Pergi ke tempat seperti itu, Qin Ruo yakin dia pasti akan terbakar cepat atau lambat.
Namun, satu hal yang pasti: dia membenci tempat itu.
Dia tak bisa merasakan adanya elemen air di atmosfir tempat itu. Kelembaban wilayah itu adalah paling rendah di antara tempat yang dia kunjungi sebelumnya. Dia tak pernah mengalami kekeringan ekstrim seperti ini, bahkan ketika berhadapan dengan Grand Reaper di Underworld.
Satu sihir Tier-2 biasa disini menghabiskan waktu yang sama dengan yang dia butuhkan untuk mengeluarkan sihir Tier-5 biasa. Kecepatan kondensasi yang begitu rendah ini hampir menghancurkan Qin Ruo.
Meskipun begitu, terlepas dari tempat yang menguntungkan, Qin Ruo dan rekan-rekannya masih tetap terpukau dengan tempat ini.