"Fiuhh…"
Hari sudah siang ketika Rhode berjalan ke dalam taman. Matahari terbenam memancarkan cahaya kemerahan. Para prajurit dan prajurit bayaran bergantian berjaga. Seluruh jalanan benteng diwarnai dengan ketegangan karena mereka tahu bahwa pertarungan akan dimulai ketika matahari terbenam.
Rhode merasa lelah. Dia melihat keadaan sekelilingnya sebelum duduk di kursi batu yang ada dalam taman. Sebagai area paling ramai dalam Land of Atonement, taman ini biasanya selalu dipenuhi dengan tawa dan obrolan dari para penduduk. Namun, suasana genting dari perang ini mengubahnya menjadi tempat yang dingin dan asing. Rhode menatap langit dan memainkan antarmuka sistemnya. Kalau bisa, dia ingin 'keluar' seperti dalam game dan kembali ke dunia biasa untuk beristirahat atau bertemu dengan teman-temannya lalu menggoda adik-adik kelas perempuan. Dalam dunia itu, Rhode tidak perlu mengkhawatirkan perang atau soal keselamatan meskipun dia mungkin akan mengeluhkan soal pekerjaan…
