"Bajingan itu bilang begitu?!"
Di dalam ruangan, suasana yang gelap membuat orang-orang sesak napas. Frank mencengkram ranjangnya sambil menggertakkan gigi. Wajahnya yang tampan terlihat kacau.
"Benar, tuan."
Seorang pria berdiri di samping ranjang Frank sambil menundukkan kepalanya.
"Bagus…bagus sekali…"
Frank menggertakkan giginya sekali lagi sambil berbicara dengan sinis. Kemudian, dia menghantamkan kepalanya ke arah ranjang.
"Memangnya dia pikir dia siapa?! Hmph! Pemuda itu hanyalah bangsawan kelas rendah dari negara barbar. Berani-beraninya dia melawanku!"
Bulu kuduk pria itu berdiri saat melihat majikannya marah.