Jantung Lilian hampir berhenti berdetak saat melihat banyak mayat yang tersebar di medan perang berdarah itu. Dia memang pernah melihat kekejaman perang di masa lalu tapi bagaimanapun juga ini bukanlah 'medan perang'. Ini adalah kota dan negaranya. Bisa dibilang bahwa meskipun dia terperangkap dalam istananya, namun Lily selalu mengagumi kota ini dan juga pemandangan alun-alun yang ramai dari taman istana. Tapi alun-alun ini berubah menjadi kuburan sekarang dimana suara-suara erangan terdengar dari mana-mana. Selain beberapa prajurit malaikat yang mengontrol situasinya dari tengah udara, beberapa prajurit malaikat lainnya mulai merawat para korban yang sedang terluka. Lily benar-benar tidak menyangka bahwa tempat yang terlihat makmur dan damai ini akan menjadi seperti ini.
"….Ketua Nakvard, apakah ada penjelasan yang bisa kau berikan?"
Lily melotot pada Nakvard yang terlihat tenang dan pucat. Dia mengibaskan titik-titik hujan dari bahunya dan berkata.
