"Huhuhu…."
Wanita muda itu terlihat tetap tenang. Dia justru tertawa sambil meletakkan jarinya di bibir. Mata emasnya tampak mengejek.
"Wadahku sepertinya tidak memberitahu apapun tentang hal itu, Tuan Rhode. Tapi tidak masalah. Aku yang akan memberitahukannya. Setidaknya aku tahu bahwa aku tidak akan tertahan oleh emosi-emosi yang tidak berguna itu. Walaupun aku penasaran bagaimana kamu akan menghadapiku, namun sayangnya melalui ingatan wadahku, aku tahu bahwa kau adalah seorang pria yang suka menyelesaikan berbagai macam masalah melalui pertarungan. Jadi, agar aku tidak perlu bertarung, aku tidak keberatan memberitahukan semuanya padamu…"
Wanita muda itu merentangkan tangannya.
"Pertanyaan pertama. Tuan Rhode, apakah kau tahu dimana tempat ini?"
"Kalau ingatanku benar, aku telah menanyakan masalah ini padamu."