Salju turun.
Titik-titik salju putih menghiasi benteng. Selain para prajurit yang mendapat tugas mengawasi dinding kota, prajurit-prajurit lainnya sudah pulang atau pergi ke bar dan menikmati minuman berlalkohol di dekat api unggun yang hangat. Tapi, suasana yang damai itu tidak bisa menutupi kegugupan mereka. Mereka tahu bahwa sebuah pasukan mayat hidup yang besar bisa menyerang mereka kapan saja. Karena itulah para prajurit berusaha menikmati waktu damai ini sebaik mungkin karena bisa saja itu akan menjadi saat terakhir mereka bisa bersenang-senang.
Namun, bagi beberapa orang lainnya, perang sudah dimulai.
"Kerangka-kerangka ini memang gila. Mereka telah mengirimkan lima pasukan pengintai hanya dalam waktu tiga hari."