Serangan Pasukan Mayat Hidup benar-benar sangat agresif.
Dilihat dari atas dinding kota, para mayat hidup terlihat seperti cat warna hitam yang merusak lukisan. Bagian besar daratan yang ada di depan benteng tertutup oleh segerombolan mayat hidup. Pasukan manusia tidak akan bisa mempertahankan formasi yang rapi seperti ini. Meskipun kobaran api menyebar di sekitar mereka dan beberapa ledakan melemparkan sebagian tubuh pasukan, namun laju pasukan mayat hidup masih terlihat konsisten. Dari pemandangan ini, para manusia menyadari bahwa bahwa yang mereka hadapi bukanlah manusia.
Pemanah yang mengangkat busur mulai menggigil ketakutan. Meskipun mereka sedang berdiri di atas dinding kota yang kokoh dan unggul saat ini, namun ketakutan mencengkram jiwa mereka. Mereka mulai mundur secara perlahan, satu per satu. Mereka takut jika lautan mayat hidup itu akan melahap mereka dalam sekejap sebelum mereka sadar apa yang terjadi.
Mereka masih belum terlalu berpengalaman.