Amukan lautan di bawah langit gelap terlihat mengerikan seperti biasanya.
Henry memejamkan matanya dan berpegangan erat pada dinding yang dingin. Namun, dia merasa pusing ketika membuka matanya dan menunduk.
"Hei, kembalilah ke sini! Sekarang! Dasar pemula!" Sebuah suara lantang membuat Henry terperanjat. Dia segera mundur dari dinding. Kemudian, dia menyeka keringat di dahinya dan berbalik menghadap pria yang sedang berjalan ke arahnya. Pria itu bertubuh kekar. Wajahnya penuh dengan jenggot. "Yang benar saja, Pemula. Demi kebaikanmu, kuharap kau tidak gemetar ketakutan seperti tikus. Aku tidak ingin melapor pada atasanku besok bahwa ada seorang idiot yang terjatuh dari dinding sampai lehernya patah! Kau sudah bekerja di sini selama tiga bulan..Bukankah kau seharusnya sudah terbiasa?"
"Ya…Maaf, Tuan, saya…"
"Keraskan suaramu! Bukankah kau sudah makan malam? Dasar bajingan kecil!"