Sinar matahari yang terik menembus jendela dan menyinari aula mewah tersebut. Seorang gadis sedang berbaring di atas selimut yang terbuat dari bulu putih dan kain tenun. Dia memejamkan matanya dengan santai. Sepertinya dia sedang beristirahat. Di depannya, ada beberapa wanita yang mengenakan baju pelindung perak sedang berdiri dengan hormat. Wajah mereka terlihat serius.
"Yang Mulia, parlemen telah menolak pernyataan kita. Selain itu, mereka juga menolak permintaan kita untuk mengirimkan orang dan melakukan penyelidikan."
"Sudah kuduga."
Lydia membalikkan badan. Dia mengangkat tangannya dan meregangkan tubuhnya. Kemudian, dia berdiri dan berjalan menuju ke jendela. Dia menatap Kota Golden yang terlihat ramai sekaligus indah.