"Jawab panggilan kami…Lapis…"
Suara itu terus bergema dan menghilang berulang kali.
"Kau adalah masa depan ras Behermes. Kau adalah…"
"Tidak…aku…"
Lapis memegang dahinya. Kepalanya terasa sakit. Suara yang samar-samar terus bergema di dalam kepalanya. Suara itu membuat Lapis merasa tidak nyaman. Ketika tiba di Unicorn Peak, entah kenapa suara itu terdengar semakin keras dan terus berulang-ulang. Suara itu terngiang dalam kepalanya sehingga dia merasa gelisah. Lapis merasa seolah-olah beberapa orang sedang mengelilinginya sambil berteriak kepadanya. Teriakan itu terdengar sedang takut, senang, marah dan sedih. Suara-suara itu membuat Lapis merasa hampir gila. Dia ingin berteriak dan menghentikan suara-suara itu tapi sia-sia saja.
Lapis paham kalau misinya sangat penting. Dia harus berjuang keras untuk menyelesaikannya. Namun, kepalanya terasa kacau. Dia tidak bisa berpikir dengan benar.
"Lapis sayanggg."
"Ah."