Para prajurit bayaran sudah terbiasa melawan monster-monster ini. Mereka memiliki enam cakar dan bisa terbang dengan cepat. Satu-satunya kelemahan mereka adalah tubuhnya yang sangat rapuh. Saat monster-monster itu melesat ke arah mereka, para prajurit bayaran segera melempar botol ramuan pembakar ke arah depan. Ketika botol ramuan itu terjatuh di tanah dan pecah, sebuah dinding api muncul di depan para prajurit bayaran disertai dengan ledakan kecil.
Ledakan itu memberikan gelombang hawa panas ke arah para prajurit bayaran dan sedikit membakar pakaian mereka. Namun, nasib monster-monster itu lebih menyedihkan. Beberapa monster itu tidak bisa menghentikan laju mereka tepat waktu dan terbakar karena dinding api tersebut. Beberapa yang lainnya mampu menggunakan momentum untuk menghindari dinding api tersebut. Namun mereka segera dihabisi oleh gerombolan prajurit bayaran yang sudah menunggu di balik dinding api.
