"Apa…Maksud anda?"
Wajah kapten militer itu mendadak menjadi pucat.
"Dengarkan aku dengan baik! Jangan buat aku mengulangi kata-kataku lagi." Rhode berkata dengan santai sambil meletakkan cangkir tehnya.
"Maksud anda…tetua, kepala desa adalah dalang di balik serangan para mayat hidup di desa ini?" Kapten militer tersebut melihat Rhode dengan tatapan tidak percaya dan menggelengkan kepalanya.
"Maaf, saya masih belum bisa mempercayainya."
"Aku tidak peduli apakah kau percaya atau tidak." Rhode melambaikan tangannya dan memotong ucapan sang kapten.
"Aku hanya melaporkan apa yang terjadi tadi malam. Yang perlu kau lakukan hanyalah mendengarnya. Percaya atau tidak, itu urusanmu. Aku tidak akan membuang-buang waktu untuk menjelaskannya lagi padamu. Mengerti? Kau tidak punya hak bertanya padaku."
"Woah…"