"Klak."
Kerah yang terikat dengan erat pada leher gadis itu akhirnya terlepas. Kemudian, Lize melepas topeng yang menempel di wajah gadis itu dengan hati-hati.
"Jangan takut. Tidak akan ada yang menyakitimu di sini."
Lize tersenyum dengan hangat saat melihat ketakutan dan kecemasan di wajah gadis itu. Sementara itu, Anne mendatanginya sambil membawakan makanan hangat.
"Permisi, permisi! Nah, ini adalah pai apel. Ku jamin rasanya enak! Makanlah."
"Jangan kasih dia makan dulu, Anne. Dia sudah tidak makan selama beberapa hari. Oleh karena itu, dia harus minum air terlebih dahulu untuk menghangatkan tubuhnya. Jika dia langsung makan, bisa-bisa dia sakit nanti."
Sambil membawa secangkir air hangat yang ditetesi dengan madu, Marlene menegur Anne. Dia mengaduk air hangat tersebut dengan sebuah sendok dan menyerahkannya pada gadis itu.
"Ini, minumlah. Pelan-pelan, ya!"