Celia berdiri di hadapan Rhode. Tidak seperti biasanya, wajahnya terlihat marah. Rhode melipat tangannya sambil menatapnya. Tapi sebelum Rhode memberikan perintah, tiba-tiba Celia menarik senjatanya dan menebas mayat prajurit bayaran tersebut. Api suci berwarna keperakan membakar mayat itu menjadi abu.
"Celia.. Aku bahkan belum memberikan perintah padamu…"
"Mohon maaf, Tuan."
Celia agak membungkuk ke arah Rhode. Kedua tangannya menggenggam pedang dengan erat.
"Aku merasakan sebuah aura jahat sehingga aku tidak tahan, jadi…"
"…Ah, sudahlah."
Rhode segera memotong ucapan Celia. Dia sama sekali tidak keberatan dengan perbuatan Celia baru saja.
"Yang lebih penting adalah apakah kau bisa mengatasi mereka?"
Setelah mendengar pertanyaan Rhode, Celia terdiam beberapa saat. Setelah itu, wajahnya perlahan menjadi muram.
"Itu…maaf, Tuan….Aku tidak yakin."
"…"