Di persimpangan berbentuk T, dua kelompok pasukan berkuda keluar dari jalan mereka sendiri dan dengan kejam saling bentrok di sisi barat laut alun-alun.
Para Penunggang Hitam yang mengenakan baju besi itu melaju ke depan dengan kecepatan tinggi. Mereka memegang tali kendali kuda mereka dengan satu tangan, sedangkan tangan mereka yang lain memegang crossbow. Dalam sepersekian detik sebelum bentrokan terjadi, sebelum siapa pun bisa bereaksi, para Penunggang Hitam menarik pelatuk crossbow mereka.
Pasukan Kerajaan Qing ahli dalam berkuda dan menembak. Dalam serangan itu, mereka terbiasa menggunakan tombak. Hampir tidak ada yang menggunakan crossbow untuk melakukan serangan perintis karena terlalu berat. Dengan jarak sependek itu, jika gerakan seseorang agak lambat, kedua belah pihak akan bertabrakan sebelum panah bisa ditembakkan.