Di dalam aula utama Istana Hanguang ada keheningan yang mematikan. Mata semua orang terbuka lebar serta memancarkan ketakutan saat melihat pemandangan itu. Selain suara tetesan darah di tempat tidur, tidak ada suara lain.
Darah menetes dari pakaian dan pedang Fan Xian. Darah itu menetes ke telinga Permaisuri Janda dan membasahi setengah wajah wanita tua itu sebelum berangsur-angsur meresap ke pakaiannya.
Pedang yang bersinar dengan cahaya dingin itu tidak bergetar sama sekali dan memancarkan aura dingin yang tidak biasa di leher Permaisuri Janda.
Sejak berdirinya negara ini, ini adalah pertama kalinya seorang pembunuh mampu menerobos Istana Kerajaan begitu dalam dan menempatkan pedang di dekat leher sang Permaisuri Janda.
Termasuk kasim-kasim petarung sebelumnya, semua orang tercengang dan terdiam. Mata mereka terbuka lebar ketika mereka menyaksikan Fan Xian menyandera Permaisuri Janda, tidak yakin apa yang harus dilakukan.