Kilatan petir melintas di antara awan gelap yang berada di atas Jingdou. Sesaat kemudian, suara guntur terdengar, membuat seluruh Istana Kerajaan bergetar. Hujan deras mengguyur dan membasahi segalanya. Dalam waktu singkat, air berkumpul di atas Istana dan mengalir turun melalui celah-celah ubin kaca. Suara petir itu benar-benar menggelegar.
Saat itu adalah musim semi. Biasanya meski ada petir, tidak ada hujan. Namun, cuaca badai kali ini benar-benar aneh. Tidak ada yang tahu apakah yang sedang marah adalah langit atau sang Kaisar.
Kaisar berjalan melewati pintu-pintu besar Istana Guangxin dan berbalik untuk menutup pintu secara perlahan. Dia mengambil selembar kain dari pergelangan tangannya dan dengan hati-hati menyisir ke belakang rambutnya yang basah, tanpa satu helai pun yang tidak pada tempatnya. Penampilannya ini tidak mencerminkan emosinya saat ini.