Malam sudah larut, dan suasana ruang belajar istana tampak sunyi. Kaisar Qing sedang sibuk dengan urusan negara, jadi perhatiannya pada kehidupan percintaannya di istana berkurang. Malam seperti ini cukup sering terjadi, ketika dia tidak tidur di istana belakang dan malah tidur di ruang belajar, jadi para kasim telah lama mempersiapkan semua yang dia butuhkan.
Angin sepoi-sepoi masuk dari jendela. Meskipun angin itu jelas tidak bisa mencapai cahaya lentera yang ada di balik tabung kaca, entah mengapa angin itu masih dapat membuat ruangan menjadi agak redup.
"Ya. Aku telah mendengar bahwa dia telah mencuri sepotong batu giok yang pernah dikenakan Permaisuri saat masih muda. Setelah dia diinterogasi, dia mengaku, dan kemudian menemukan kesempatan untuk bunuh diri."
Kasim Yao menceritakan semua yang dia tahu dan tidak mengatakan sepatah kata pun lagi.