Kepala pembunuh itu terkulai ke belakang, tertahan oleh tulang leher yang tipis. Isi dari tenggorokkan si pembunuh yang menjijikkan itu menghadap ke langit biru yang sudah tidak menurunkan salju.
Tanpa sempat menarik napas, Fan Xian menarik pedang panjangnya yang menempel di tanah bersalju. Dengan menggunakan jari-jari kakinya, dia melengkungkan tubuhnya menjadi bola dan dengan cepat mundur ke belakang. Dengan meringkuk menjadi bola, area permukaan tubuhnya yang terpapar ke udara menjadi lebih kecil. Jubah Dewan berwarna abu-abu-putih menutupi seluruh tubuhnya tanpa celah.
Bunyi crossbow-crossbow yang sedang ditembakkan sekali lagi terdengar, seperti pembunuhan yang berlangsung di Danau Barat. Tetapi, hanya sedikit yang mendarat di tubuh Fan Xian. Gerakannya terlalu cepat. Bahkan anak panah yang melesat dengan cepat tidak dapat mengenainya secara akurat.