Suatu hari di musim dingin tahun keenam dari kalender Qing, sinar matahari senja menyinari Gunung Cang yang berada di kejauhan. Udara pada hari itu sangat dingin, dan rumah-rumah penduduk setempat tampak tertutup salju putih.
Awan berangsur-angsur menebal dan menelan sinar matahari senja. Angin juga berangsur-angsur bertambah kuat, memungut salju yang terkumpul di tanah dan memutar-mutarnya di udara sementara semakin banyak salju yang jatuh dari langit. Dari berbagai arah, dengan warna yang berbeda, kepingan salju meminjam kekuatan angin untuk berputar-putar ke segala arah dan menunjukkan berbagai macam warna putih dan suhu dingin.
