Langit perlahan-lahan semakin terang, dan angin pagi mulai berhembus di halaman. Cahaya matahari masih tampak redup. Orang yang berdiri di dekat bukit palsu itu tampak mengenakan pakaian yang tebal dan kasar. Di pinggangnya terdapat tombak besi, dan wajahnya tertutupi dengan sehelai kain hitam. Dia seolah-olah adalah bagian dari suatu karya seni yang tidak bergerak di tengah-tengah halaman yang kosong. Dia sama sekali tidak mengeluarkan suara dan keberadaannya di sana nyaris tidak terasa. Jika ada seorang pelayan yang berjalan melewatinya, mereka akan terkejut saat menyadari kehadiran orang ini.