Fan Xian berjalan keluar dari ruang buku dan menghirup udara musim dingin yang segar di Gunung Cang. Dia meregangkan tubuhnya, lalu pergi ke tempat suara Mahjong berasal dan menemukan bahwa istrinya sedang bermain dengan beberapa wanita lainnya. Saat melihat kepingan mahjong yang terbuat dari batu giok berguling-guling di tangan putih yang lembut itu, hati Fan Xian tersentuh.
Kemudian dia melihat ke arah adik perempuannya. Pangeran kedua telah memberi mereka koleksi puisi dari dinasti sebelumnya, dan Fan Ruoruo sedang membacanya dengan serius. Pemandangan ini juga menyentuh hati Fan Xian.