Chereads / Sukacita Hidup Ini / Chapter 112 - Menuai Angin Puyuh

Chapter 112 - Menuai Angin Puyuh

Di dalam ruangan itu, para birokrat saling berdempetan untuk melihat buletin istana. Dalam buletin tersebut tertulis dengan jelas tentang peristiwa yang terjadi di utara. Terlepas dari ketepatan waktu terbitnya atau banyaknya informasi yang tercakup, buletin istana selalu berhasil menarik perhatian lebih banyak pembaca dibandingkan koran istana. Terlebih lagi, buletin istana berisi tentang berita-berita kemenangan nasional. Fan Xian tersenyum paksa ketika dia mengambil koran yang lecek dari saku dadanya dan menggumamkan permintaan maaf kepada si tua Pan Ling, ahli kaligrafi negara dari bagian sekretariat. Dia duduk kembali di meja dan mulai menyesap teh lagi.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS