Keesokannya di waktu dini hari, langit tampak masih gelap dan bukit-bukit masih diselimuti oleh kabut, dan bulan sudah bergerak menyeberang ke ujung barat langit. Kereta-kereta keluarga Fan bergerak menuju ke ibukota tanpa mengganggu penduduk desa. Di pintu belakang halaman, Teng Zijing berdiri dengan menggunakan kruk bersama istrinya untuk mengantar kepergian Tuan Mudanya. Di samping mereka, anak perempuan mereka sedang menggosok matanya seolah masih setengah tidur.