Di dalam sebuah halaman yang berselimut salju, Xue Ying menemani istrinya sambil berbincang-bincang dan menikmati anggur. Ia menikmati masa-masa yang menenangkan seperti ini, karena sebentar lagi seluruh alam semesta akan terlibat dalam peperangan.
"Jing Qiu, aku masih ada urusan, dan aku harus segera pergi." Xue Ying bangkit dari tempat duduknya.
"Hati-hati." Jing Qiu ikut berdiri.
Xue Ying mengangguk. Setelah itu ia langsung melesat ke langit, membelah lorong ruang dan waktu, sebelum akhirnya memasukinya.
Jing Qiu menyaksikan lorong ruang dan waktu yang perlahan-lahan menutup itu. Ia berbalik, lalu menghilang kembali ke ruang kultivasinya. Jing Qiu melanjutkan kultivasinya. Ia berharap bahwa suatu hari nanti ia bisa melakukan transendensi. Dengan begitu, ia bisa mengurangi perbedaan kekuatan antara dirinya dan suaminya.
Hu hu hu~