Xue Ying tidak berani mengurangi kecepatan terbangnya karena ia sedang mewaspadai musuhnya. Justru ia mengerahkan seluruh kemampuannya untuk terbang menuju tempat di mana kapak itu berada.
Pria berpakaian compang-camping itu membuka mata ketiganya. Sosok Xue Ying yang tengah terbang samar-samar terlihat di mata ketiga itu.
"Hancurkan," kata pria itu dengan nada dingin.
Xue Ying, yang awalnya terbang dengan kecepatan penuh, merasa tegang, 'Ini gawat.'
Tiba-tiba, ia memutar tubuhnya.
Si la!
Ruang di sekelilingnya hancur seperti kaca. Celah yang dipenuhi dengan kegelapan yang begitu mencekam tiba-tiba muncul di udara. Retakan ini sekilas menyapu tubuh Xue Ying, hingga membuatnya merasakan kematian.