Walaupun ketakutan, Ji Rong berusaha untuk menjelaskan, "Kakak, kau tidak mengerti. Pelayan keluargaku yang membunuh pengemis kecil itu. Aku tidak tahu soal itu hingga akhirnya ia melakukannya."
"Kau tidak perlu menjelaskannya padaku," kata Xue Ying dengan nada dingin. "Aku ingin kau meninggalkan adikku. Ini adalah perintah!"
Xue Ying sudah tahu semua fakta yang sebenarnya. Ia tidak perlu mendengarkan alasan gadis itu. Laporan yang dikirimkan Manor Dragon Mountain sudah cukup membuktikan bahwa keluarga Ji Rong adalah keluarga penipu.
"Aku…" Air mata menggenang di mata Ji Rong.
"Kau punya waktu tiga hari," kata Xue Ying. Ia berbalik meninggalkan Ji Rong. "Jika kau belum mengakhiri hubunganmu dalam tiga hari ini, aku bisa membantumu! Tapi, caraku … lebih kejam."
Xue Ying mulai berlatih menombak saat usianya masih 8 tahun. Selama latihan, ia sering terluka dan menangis, namun ia masih tetap bertahan. Latihan yang keras itu membuat tekadnya semakin kuat. Apa yang ia dapatkan setelah menjalani latihan keras itu? Bagaimana bisa perkataan Ji Rong membodohinya? Bahkan pemuda itu marah kepada Kong You Yue karena kepercayaannya telah dikhianati. Setelah itu, ia memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan gadis itu dan membuang semua perasaannya.
Xue Ying selalu mengambil langkah yang sederhana untuk menyelesaikan semua masalah. Ia selalu tegas pada dirinya sendiri dan lebih tegas saat berhadapan dengan musuhnya.
"Aku mengerti." Ji Rong hanya bisa mengangguk sembari melihat punggung Xue Ying.
Selangkah demi selangkah, Ji Rong berjalan menuju paviliun Qing Shi. Apa yang harus ia lakukan?
"Dong Bo Xue Ying sangat menyayangi adiknya. Aku harus berusaha membuat Qing Shi mempercayaiku, agar Dong Bo Xue Ying itu menjadi ketakutan?" pikir Ji Rong. "Tidak! Tekad orang itu sangat kuat. Dia tidak akan mudah dikelabuhi. Aku takut jika dia akan mengkhianati adiknya dan diam-diam akan menghancurkan klanku!"
"Apa yang harus aku lakukan?"
"Aku masih belum tahu berapa banyak harta yang ditinggalkan orangtua mereka! Aku belum mendapatkan apa-apa!"
Bergantung pada Qing Shi? Akan tetapi, hubungan dua bersaudara itu sangat erat. Bahkan jika saat ini Qing Shi berdiri di sampingnya, ia pasti akan tetap memihak kakaknya.
"Sialan, sialan!" Bagaimanapun, Ji Rong tidak bisa memikirkan cara agar ia bisa tetap berada di samping Qing Shi.
Xue Ying adalah tipe orang yang akan langsung menggunakan kekuatannya untuk menundukkan orang lain. Jika ada yang tidak mematuhinya, Xue Ying akan langsung membunuh mereka. Dulu, semua keluarga bangsawan takut dengan keberadaan Bent Blade Union. Namun Xue Ying berhasil menghabisi kelompok bandit itu saat usianya masih 15 tahun. Artinya, kekuatannya yang sekarang lebih mengerikan dibanding sebelumnya.
"Aku hanya bisa menyerah," gumam Ji Rong. Akhirnya, ia telah membuat keputusan.
…
"Ji Rong, aku senang kau datang kemari. Setelah peristiwa kemarin, kakakku menghukumku selama tiga hari. Itulah mengapa selama tiga hari ini aku tidak bisa menemuimu," Qing Shi berjalan keluar dari bangunan utama kastil, dan Ji Rong ikut berjalan di sampingnya. "Aku tidak bisa menyalahkan kakakku. Pemuda yang mati itu sepertinya dari keluarga yang cukup berkuasa. Waktu itu, aku tidak berniat untuk membunuhnya, namun mantra itu terlalu kuat. Aku tidak bisa mengendalikannya. Siapa sangka jika Tuan Muda itu ikut terkena sambaran petir."
"Itu bukan salahmu," kata Ji Rong. "Saat itu, kau pasti akan terbunuh jika kau tidak mencoba melawan. Aku juga tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi denganku jika mereka menculikku…"
"Tidak ada yang bisa menyakitimu." Qing Shi menggandeng tangan Ji Rong dengan erat. "Aku berjanji."
Ji Rong hanya membalasnya dengan senyuman.
"Ada apa? Apa suasana hatimu sedang buruk?" Qing Shi bisa merasa bahwa suasana hati kekasihnya sedang tidak baik. "Apakah ini karena aku membunuh pemuda itu? Jangan khawatir, kakakku akan menyelesaikannya, dan semua akan baik-baik saja."
"Bukan itu," kata Ji Rong.
"Lalu apa?" tanya Qing Shi. "Beritahu aku, mungkin aku bisa membantu."
"Qing Shi, mari kita akhiri hubungan ini," kata Ji Rong tiba-tiba.
Qing Shi tercengang mendengar perkataan kekasihnya. Ia merasa seolah diguyur seember air dingin, yang membasahi seluruh tubuhnya.
"Kau bercanda." Qing Shi tersenyum. "Candaan seperti ini tidak lucu sama sekali."
"Tidak, aku bersungguh-sungguh. Kita akhiri saja hubungan ini." Ji Rong menatap Qing Shi.
Qing Shi menatap kedua mata Ji Rong. Ia tahu bahwa gadis itu bersungguh-sungguh. Gadis itu benar-benar ingin mengakhiri hubungan mereka.
"Mengapa?" Qing Shi tidak bisa menerima keputusan gadis itu. "Kemarin, kita berdua sangat bahagia, dan semuanya terlihat baik-baik saja. Meskipun ada masalah dengan pemuda bangsawan itu, tapi itu tidak ada kaitannya dengan hubungan kita berdua. Mengapa tiba-tiba kau ingin mengakhiri hubungan kita?"
"Aku mencintai orang lain. Apakah alasan ini sudah cukup?" kata Ji Rong.
"Apa alasan lainnya? Katakan, beritahu aku…" Qing Shi menatap Ji Rong dengan cemas.
Ji Rong menundukkan kepalanya. Tak ada sepatah kata pun keluar dari bibirnya.
"Katakan." Qing Shi terlihat sangat gelisah. Dia merasa seperti akan gila.
"Kakakmu adalah anggota keluargamu yang paling penting, kan?" ucap Ji Rong.
Qing Shi mengerutkan dahinya. Ia langsung tahu apa yang dimaksud gadis itu.
"Kakakmu menyelidiki masa laluku," jelas Ji Rong. "Dia pikir aku bukan gadis yang baik dan tidak pantas bersama denganmu. Dia sudah memperingatkanku untuk meninggalkanmu."
Qing Shi membeku mendengar ucapan kekasihnya.
"Kakakmu menentang hubungan kita berdua. Bisakah kau melawan kakakmu?" Ji Rong menatap kedua mata Qing Shi.
"Aku, aku…" Qing Shi menggertakkan giginya. "Siapa pun yang aku suka, itu bukan urusan kakakku."
"Jangan berbohong. Kau pikir aku tidak tahu hubunganmu dengan kakakmu? Siapa pun yang kau suka, kau harus mendapatkan izin dan restu dari kakakmu."
Qing Shi menjadi panik. Jika memang kakaknya menentang hubungan mereka, apa yang bisa ia lakukan?
"Pasti ada kesalahpahaman. Mengapa dia ingin kita berpisah? Kau bilang dia menyelidikimu. Apakah dia berpikir bahwa kau bukan gadis yang baik? Bagaimana bisa?" tanya Qing Shi. "Pasti ada kesalahpahaman."
Ji Rong mendengus, "Saat aku berusia 10 tahun, aku pergi ke Kota Water Rites bersama dengan pelayanku. Kami menabrak seorang pengemis kecil, sehingga pakaianku menjadi kotor. Tentu saja aku marah dan sedih melihat pakaianku yang kotor, jadi aku langsung pergi kembali ke rumah. Setelah aku meninggalkan tempat itu, salah satu pelayanku kembali ke sana dan memukul pengemis itu hingga mati. Aku baru tahu setelah itu. Tentu saja aku sangat kecewa dengan apa yang dilakukan pelayanku, namun itu semua sudah terjadi."
"Tapi, kakakmu berpikir bahwa akulah yang memerintahkan pelayanku untuk memukul pengemis itu. Dia berpikir bahwa gadis 10 tahun itu sangat kejam dan bukanlah orang yang baik." Air mata menggenang di pelupuk mata Ji Rong. "Apa yang bisa aku lakukan? Aku datang ke Pegunungan Snowrock untuk menjadi murid Penyihir Agung ketika aku berusia 11 tahun. Aku tinggal di sana selama bertahun-tahun. Apakah kau masih belum tahu orang seperti apa aku ini?"
"Kakakmu mengira bahwa aku bukanlah gadis yang baik. Ia memintaku untuk meninggalkanmu," gumam Ji Rong. "Ketika kakakmu masih remaja, kakakmu sudah menjadi orang terhebat di Kota Water Rites. Bahkan sekarang dia menjadi semakin hebat. Aku tidak berani menentang kakakmu; begitu juga dengan Klan Ji. Jadi … kita harus mengakhiri hubungan ini."
Qing Shi terlihat sangat tertekan dengan situasi tersebut, "Bagaimana … bagaimana bisa kakakku seperti itu?"
Jika Xue Ying bertindak, Klan Ji tentu akan mundur.
"Tetaplah di sini, aku akan mencari kakakku!" kata Qing Shi. "Kau tunggu di sini, aku akan membujuk kakakku."
"Percuma." Ji Rong menggelengkan kepalanya.
"Kau tunggu aku di sini." Qing Shi berbalik dan meninggalkan gadis itu. Ia langsung berlari ke arah tempat latihan.
…
Qing Shi langsung memasuki tempat latihan itu. Xue Ying, yang mengenakan pakaian hitam, tengah melatih teknik menombaknya. Guguran salju yang berterbangan di sekitar tombak itu tampak sangat halus. Tombaknya melesat dengan halus, seperti menyatu dengan langit.
"Kakak!" teriak Qing Shi.
Xue Ying menghentikan latihannya. Bayangan tombak itu menghilang saat ia menarik tombaknya kembali. Ia menoleh ke arah Qing Shi dan tersenyum, "Oh, Qing Shi, ada apa?"
Qing Shi merasa tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri di depan kakaknya. Ia sedikit ragu, lalu ia menggertakkan giginya, "Apakah kau menyuruh Ji Rong untuk berpisah denganku?"
Xue Ying terkejut. Sepertinya, Ji Rong belum ingin menyerah. Xue Ying sudah memberikan waktu tiga hari untuk mengakhiri hubungan mereka, namun ia tak menyangka jika gadis itu akan bertindak secepat ini.
"Iya, memang." Xue Ying mengangguk.
"Mengapa, mengapa kau melakukan ini?" Qing Shi mencoba menahan amarahnya. Ia ingin mendengar penjelasan kakaknya.
"Dia tidak pantas bersamamu," jawab Xue Ying pendek.
"Tidak pantas? Hanya karena terlibat dalam kematian pengemis kecil itu saat dia masih kecil?" jawab Qing Shi dengan nada ketus.
Xue Ying mengerutkan dahinya, "Hanya karena tabrakan kecil, dia memerintah pelayannya untuk diam-diam menyiksa pengemis kecil itu hingga mati. Berapa usianya waktu itu? Dengan perangai seperti itu, bagaimana bisa dia pantas bersamamu?"
"Haha, konyol. Kakak, saat itu, ia hanyalah gadis berusia 10 tahun. Itu sudah enam tahun yang lalu. Kakak, apa kau yakin bahwa tulisan di dalam laporan itu semuanya benar?" bentak Qing Shi. "Orang yang membunuh pengemis itu adalah pelayannya. Lagipula, kau bilang 'diam-diam menyiksa pengemis itu'! Bagaimana kau bisa yakin bahwa itu semua dilakukan atas perintah Ji Rong dan bukan inisiatif pelayannya sendiri?"
"Tentu saja ada bukti lain." Xue Ying langsung mengayunkan tangannya, dan sebuah gulungan kertas muncul di telapak tangannya. Ia mengambil salah satu kertas dari gulungan tersebut.
Kertas itu berisi tentang kesimpulan dari semua bukti yang ditemukan.
Di atas kertas itu, tertulis bahwa Manor Dragon Mountain mencurigai bahwa Klan Ji adalah penyembah Dewa Iblis. Bukti seperti itu tidak bisa ia tunjukkan pada adiknya sekarang. Emosi Qing Shi masih belum bisa dikendalikan. Jika adiknya memberitahu Ji Rong, maka Klan Ji akan merasa seperti diperingatkan.
"Kau lihat, ini adalah hasil penyelidikan Manor Dragon Mountain. Baca itu, lalu kau putuskan sendiri apakah gadis itu pantas untuk menjadi pendampingmu atau tidak." Xue Ying memberikan gulungan laporan itu pada adiknya.
Qing Shi mencoba mengendalikan amarahnya dan mengambil gulungan itu. Ia membaca seluruh gulungan laporan itu dengan teliti.
Beberapa isi laporan itu sama seperti yang Ji Rong katakan sebelumnya. Kemudian laporan mengenai bagaimana keluarganya diusir, bagaimana gadis itu mengalami perisakan dan diremehkan saat dia masih kecil. Tapi, ada hal yang belum ia ketahui, yaitu soal ayah Ji Rong, Ji Wu Hai, yang merupakan dalang dari kematian semua keluarga pamannya dan Keluarga Yan.
Qing Shi ikut merasa muak dengan tindakan Ji Wu Hai.
"Aku sudah selesai membacanya." Qing Shi menutup gulungan itu.
"Dan?" tanya Xue Ying.
"Tidak ada apa-apa," jawab Qing Shi. "Laporan itu sangat rinci, tapi apakah kau mempercayai semua isi laporan itu? Jika itu memang benar, orang yang bersalah adalah ayah Ji Rong, Ji Wu Hai! Ini semua tidak ada hubungannya dengan Ji Rong. Lagipula, ia selalu diejek saat tinggal di Klan Yan."
"Apalagi…"
"Kehidupan Ji Rong benar-benar menyedihkan. Bahkan saat ia belum berusia 10 tahun, hidupnya menjadi sengsara. Setelah ayahnya kembali menjadi kaya, Ji Rong hanya menikmati kehidupannya sebagai putri bangsawan kurang dari satu tahun sebelum ia menjadi murid Penyihir Agung," bentak Qing Shi. "Sebelumnya, dia selalu diremehkan. Selama belajar di rumah Penyihir Agung, dia juga terlihat menyedihkan. Ji Rong benar-benar orang yang menyedihkan. Bagaimana bisa kau menuduhnya sebagai orang yang jahat?"
Xue Ying terlihat muram mendengar ucapan adiknya. Berdasarkan analisa Manor Dragon Mountain, tidak mudah untuk bisa menjadi orang yang kaya raya seperti itu. Manor Dragon Mountain percaya bahwa Ji Wu Hai menjadi pengikut Dewa Iblis karena ia dicemooh oleh keluarga Yan. Kehidupan keluarganya sangat menderita, sehingga mereka memutuskan untuk menjadi pengikut Dewa Iblis. Lagipula, ada banyak kemungkinan yang menunjukkan bahwa mereka adalah pengikut yang fanatik. Setelah mendapatkan kepercayaan dari tanah suci Dewa Iblis, ditambah dengan kemampuan berbisnis Ji Wu Hai, ia menggunakan pengaruh Dewa Iblis untuk mengumpulkan banyak harta.
Namun, tentu saja analisa tersebut hanya berdasarkan pada bukti-bukti yang ditemukan oleh Manor Dragon Mountain. Bukti itu masih belum cukup.
"Di rumah penyihir agung, dia selalu bersamaku. Aku sangat mengenal Ji Rong. Bahkan jika ayahnya adalah orang yang kejam, apa pentingnya itu? Jangan bilang bahwa Klan Dong Bo takut dengan orang itu?" Qing Shi melanjutkan, "Kakak, aku tidak pernah mengenal ayahnya, namun aku yakin bahwa Ji Rong tidak bersalah. Dia adalah gadis pertama yang aku sukai, dan mungkin yang terakhir. Tidak bisakah kau sedikit melunak?"
Ekspresi wajah Xue Ying sedikit berubah.
'Mungkin yang terakhir', Ji Rong ini benar-benar membuat adiknya tergila-gila padanya.
Xue Ying menimpali, "Qing Shi, laporan manor Dragon Mountain memiliki kredibilitas yang tinggi. Mereka mempunyai bukti yang cukup, sehingga mereka berani menulis seperti itu."
"Dia sudah tinggal di rumah Penyihir Agung sejak lama. Kau pikir aku tidak tahu orang seperti apa dia?" gertak Qing Shi.
"Setiap penyihir adalah orang yang cerdas. Meskipun mereka masih muda, kau tidak bisa meremehkan mereka," jawab Xue Ying. Ia menyadari hal ini karena ia baru saja ditipu oleh Kong You Yue.
"Aku mempercayai Ji Rong," jawab Qing Shi.
"Baiklah!" kata Xue Ying dengan nada dingin. "Kalian berdua harus mengakhiri hubungan kalian, tapi aku hanya akan memberikanmu waktu tiga tahun. Dalam tiga tahun ini, kau harus mengakhiri hubunganmu. Aku bisa meminta Penyihir Agung untuk memulangkan Ji Rong ke rumahnya. Dalam tiga tahun, kau akan bisa melihat sifat Klan Ji yang sesungguhnya. Jika dia memang gadis yang baik, aku tidak akan melarang hubungan kalian. Namun, jika dia menunjukkan wataknya yang sesungguhnya, kau akan mengerti mengapa aku melakukan ini."
Mengingat kemampuan intelegensi Manor Dragon Mountain yang hebat, Xue Ying juga ikut mencurigai Ji Wu Hai itu. Tiga tahun adalah waktu yang cukup untuk mengetahui hal yang sebenarnya. Ia memberi waktu tiga tahun karena ia tidak ingin adiknya terlalu menentangnya. Melihat kasih sayang adiknya kepada gadis itu, Xue Ying takut jika ia akan mematahkan harapan adiknya, dan Qing Shi mungkin akan menjadi gila.
"Tiga tahun?" Qing Shi terbelalak. "Tiga tahun itu waktu yang lama. Kau juga ingin membuatnya gila? Kakak … bagaimana kau bisa sekejam ini? Mengapa kau bersikap seperti ini? Ini adalah urusanku dengan Ji Rong. Kami harus mengakhiri hubungan kami sesuai perintahmu?" teriak Qing Shi dengan suaranya yang bergetar.
"Kalian tetap harus berpisah!" Xue Ying tidak ingin Qing Shi bertahan selama tiga tahun. Ia sangat marah dan tidak bisa menerima jika adiknya berhubungan dengan pengikut Dewa Iblis itu. Jika gadis itu memang pengikut Dewa Iblis, sama saja Xue Ying mendorong adiknya ke neraka. Tidak ada yang tahu apa yang akan mereka lakukan pada adiknya. Jika itu benar terjadi, maka semuanya akan terlambat.
"Kalian harus mengakhiri hubungan kalian berdua," kata Xue Ying dengan nada dingin.
"Tidak!" bentak Qing Shi.
"Tidak ada yang bisa menentang keputusanku. Dengan perintahku, Bai Yuan Zhi akan langsung mengeluarkan Ji Rong. Aku juga bisa mengusir Klan Ji keluar dari kota ini," kata Xue Ying. "Bahkan jika kau tidak ingin mendengarkan perkataanku, kau tetap harus menurutiku. Kau tidak berhak memutuskan masalah ini."
"Kau, kau…" Qing Shi merasa darah naik ke kepalanya, matanya memerah, dan jantungnya berdegup dengan kencang.
Kakaknya benar-benar memiliki kekuasaan untuk menghancurkan hubungannya. Ia tidak bisa berkutik sama sekali.
Qing Shi menatap kedua mata Xue Ying. Tatapan adiknya itu membuat hati Xue Ying bergetar.
"Kau ini kakakku! Aku tumbuh dengan perasaan bangga karena memilikimu! Meskipun aku tidak bisa mengingat orangtua kita, tapi aku selalu menganggapmu sebagai kakakku yang terbaik! Tapi, ternyata aku salah. Aku tidak pernah menyangka jika kau bisa seperti ini. Kau menjatuhkan harapanku. Kau benar-benar membuatku kecewa. Aku tidak pernah menyangka bahwa kau adalah orang yang seperti ini."
"Kau arogan!"
"Kau menghancurkan harapanku!"
Xue Ying rela mengorbankan hidupnya untuk melindungi keluarganya.
Xue Ying merasa nafasnya tercekat.
Adiknya merasa kecewa padanya?
"Aku tidak pernah menyangka bahwa kakakku bisa menjadi orang yang seperti ini!" Air mata membasahi pipi adiknya. Qing Shi berbalik dan berlari keluar dari tempat latihan itu. Zong Ling berdiri di luar pintu. Ia datang kemari karena mendengar teriakan Qing Shi.
Dengan wajah yang dipenuhi air mata, Qing Shi masih terus berlari melewati Zong Ling.
…
Hati Xue Ying terluka. Tangannya bergetar setelah ia mendengar semua ucapan adiknya. Hatinya benar-benar sakit.
Semua perkataan adiknya masih terngiang di telinganya.
Nafasnya pun memburu. Zong Ling berjalan mendekatinya, "Xue Ying?"
"Bantu aku mengawasi Qing Shi. Ingat, dalam tiga hari ini, dia tidak boleh meninggalkan kastil. Jika kau tidak bisa menghentikannya dan jika ia mencoba untuk keluar, beritahu aku. Aku akan menghentikannya," kata Xue Ying.
Zong Ling menatap pemuda itu. Biasanya, saat pemuda itu berdiri, Xue Ying terkesan seperti sebuah gunung yang berdiri tegap. Sikapnya itu memancarkan aura yang kuat.
Namun, Xue Ying yang saat ini terlihat membungkuk. Ketegasannya pun menghilang. Bagaimana dia bisa serapuh ini?
"Xue Ying?" Zong Ling melihat wajah Xue Ying.
Wajah pemuda itu pucat, dan matanya … apakah itu air mata?
"Aku mendengar percakapan kalian berdua. Jangan bersedih. Qing Shi, bocah itu, belum pernah merasa kecewa. Jika dia sudah benar-benar dewasa, dia pasti akan memahami perasaanmu," ujar Zong Ling. "Kau memanjakannya semenjak dia masih kecil. Agar dia mendapatkan guru yang terbaik, kau rela mengorbankan hidupmu untuk memasuki pegunungan itu. Suatu saat nanti, dia akan memahamimu. Tidak apa-apa, jangan bersedih."
"Aku baik-baik saja, tolong awasi dia." Xue Ying berbalik dan meninggalkan tempat latihan itu.
….
Xue Ying duduk di atas atap kastil sendirian. Ia tengah meminum anggur dan melihat pemandangan yang membentang di sekitarnya.
Adiknya sangat sedih. Semenjak dia masih kecil, inilah pertama kalinya Qing Shi benar-benar sedih. Perkataan Qing Shi tadi benar-benar melukai perasaannya. Namun, sekarang Xue Ying sangat mengkhawatirkan adiknya.
"Setelah semua ini selesai, semuanya akan baik-baik saja," gumam Xue Ying. Dia merasa matanya lembap saat dia mengusapnya. "Haha, setelah bertahun-tahun, aku tidak menyangka bahwa aku masih bisa menangis."
Xue Ying kembali meneguk anggurnya.
Angin pegunungan berhembus meniup wajahnya.
Xue Ying tidak tahu apa yang ada di pikirannya sekarang. Ia hanya duduk di atap kastil sambil meminum anggurnya.
Perlahan-lahan, langit menjadi gelap.
Xue Ying kembali ke dalam kastil untuk makan malam. Dia berharap untuk melihat adiknya di ruang makan, namun ternyata adiknya tidak ada di sana. Setelah makan malam, Xue Ying kembali ke ruang belajarnya.
…
Pantulan cahaya bulan menerangi malam itu. Di antara lautan awan di atas sana, sebuah kapal terbang berwarna hitam berhenti tepat di atas Kastil Snowrock.