Di sebuah aula istana yang gelap, Pemimpin Sekte Howling Devil duduk di atas singgasana yang terbuat dari tulang-belulang dengan raut wajah yang terlihat puas. Singgasananya terbuat dari tulang-tulang seukuran telapak tangan manusia dan binatang yang memancarkan cahaya.
Pria itu hanya duduk di sana. Jari-jarinya yang putih dan halus mengetuk-ngetuk salah satu lengan tempat duduknya hingga mengeluarkan suara 'dong dong dong' dan menggema di seluruh aula yang sunyi senyap itu.
"Mulai."
"Lagi." Pemimpin Sekte Howling Devil akhirnya berhasil menenangkan pikirannya. Ia membenarkan posisi duduknya, lalu mulai mengeluarkan jurus rahasianya.