'Aku lelah.'
'Aku sangat lelah.'
Tombak Scarlet Cloud yang berada di tangan Xue Ying terlihat seperti bayangan setiap kali ia mengeluarkan serangan sapuan ke kanan dan ke kiri, tikaman, cambukan yang dahsyat, atau pun menghujamkan tombaknya ke satu titik saat ia harus bertahan menghadapi kepungan delapan humanoid berkulit hitam itu.
Jumlah musuh dalam ujian kedua ini semakin banyak, dan kekuatan mereka juga semakin meningkat. Sudah sejak tadi Xue Ying mengerahkan seluruh kekuatan tubuhnya, dan jurus menombak serta jurus rahasia yang bisa ia keluarkan sudah mencapai batasnya. Sementara itu, musuh-musuhnya semakin kuat, hingga ia tidak bisa menghabisi mereka lagi. Saat enam pria berkulit gelap itu mengepungnya secara bersamaan, Xue Ying merasa bahwa ia akan kalah.
Namun, ia tidak ingin diam saja. Ia tidak ingin menyerah semudah itu.