Semakin lama Raja Mo Xue memandang Xue Ying, ia semakin menyukai pemuda itu. Sayangnya, ia sudah tidak bisa hidup terlalu lama lagi, jadi mana mungkin ia tidak bahagia karena masih bisa melihat menantu sehebat itu sebelum ia mati?
"Xue Ying." Raja Mo Xue tertawa keras, lalu ia berkata, "Aku tahu bahwa kau adalah menantuku saat kita berada di Ibu Kota Prefektur Calm Sea. Saat itu, meski aku merasa sangat bahagia karena putri sulungku berhasil melakukan reinkarnasi dan akhirnya memiliki seseorang yang mencintainya, saat itu kau hanyalah bocah yang masih menjadi Dewa, dan sejujurnya aku merasa sedikit tidak rela."
"Tapi, melihat betapa hebatnya potensi yang kau miliki, aku rela dan melupakan masalah ini, karena pada akhirnya aku tidak bisa memutuskan apa yang diinginkan putriku," kata Raja Mo Xue sambil tersenyum.