Di bawah jutaan pasang mata Dewa, Dewa bernama Lie Xiao itu merasa begitu bertenaga saat berjalan menuju arena pertarungan.
"Mulai," teriak salah satu komandan berzirah merah dari sisi arena. Begitu ia berteriak, jam pasir yang melayang di atas arena mulai bercahaya, dan pasir yang berada di dalamnya mulai mengalir turun.
"Matilah kau!" teriak Prajurit Shaman itu.
Sou!
Sosok Lie Xiao langsung berubah menjadi sosok buram. Ia melesat dengan secepat kilat, bahkan kecepatannya mencapai sekitar sepuluh ribu kilometer per detik.
Itu benar-benar cepat. Menyaksikan pemandangan itu dari jauh, Xue Ying tampak terkejut. Kecepatan tersebut sebanding dengan kecepatannya sendiri.
Prajurit Shaman itu mengejar targetnya sambil meraung-raung penuh amarah, namun sebenarnya ia tidak bisa menyusul lawannya.
Hua hua hua…