Di dalam ruangan Xue Ying di Istana Infernal.
Xue Ying meringkuk di atas tempat tidur sendirian. Tubuhnya gemetar dan banjir keringat. Ia menggertakkan giginya. Ruangan itu sangat sunyi; hanya suara pelan nafasnya yang bisa terdengar. Tanpa sadar, ia sudah berguling-guling di atas tempat tidurnya.
Jiwanya meraung-raung kesakitan.
Tidak ada seorang pun di dalam ruangan ini kecuali dirinya. Jing Qing awalnya ingin menemaninya malam ini, namun Xue Ying justru menyuruhnya untuk pergi karena ia tidak ingin gadis itu melihat ia kesakitan dan menderita. Selain itu, tidak ada yang bisa Jing Qiu lakukan meskipun ia ada di samping Xue Ying. Karena Jing Qiu menghargai Xue Ying, ia hanya bisa mengangguk dan meninggalkannya sendiri.
Malam telah berlalu. Di luar, cahaya matahari terbit membuat langit cerah kembali.
Namun, sakit yang Xue Ying rasakan semakin menjadi-jadi. Perlahan-lahan, rasa sakit itu semakin menyiksa.