"Apa!"
"Dia juga memenangkan pertarungan kesembilan?"
Di sebuah kota kecil di Kekaisaran Dragon Mountain, seorang pria tua yang terlihat berantakan sedang minum untuk menghilangkan rasa bosannya. Pria itu merupakan Transenden Saint yang sedang melakukan kultivasi tertutup. Karena pria tua itu sudah mendekati akhir hayatnya, dan dia belum menjadi Demigod, dia terlihat sangat frustasi meskipun dia tahu bahwa kegelisahan tidak akan membantunya untuk bisa menjadi Demigod.
Itulah mengapa ia memutuskan untuk menjadi kultivator pertapa agar bisa menenangkan pikirannya.
Kali ini, ia tidak ikut menyaksikan pertarungan Transenden Xue Ying. Lagipula, setiap Transenden baru pasti harus menjalani pertarungan semacam itu. Mereka semua terlihat biasa saja di mata pak tua itu.
Namun, sekarang, pak tua itu menyesali keputusannya.
"Aku tidak melihat pertarungan kesembilan melawan Iblis dari Jurang Kegelapan! Di pertarungan yang kesepuluh nanti, dia akan melawan petarung dari Dunia para Dewa!" ujar pria tua itu dengan berapi-api. "Aku memang bodoh. Dong Bo Xue Ying itu adalah Transenden termuda dalam seribu tahun terakhir. Dengan pencapaian semacam itu, tentu saja dia adalah orang yang luar biasa. Andai saja aku pergi menyaksikan pertarungan itu! Tapi, meskipun aku tidak bisa melihat pertarungannya melawan iblis, aku masih memiliki kesempatan untuk melihat pertarungan yang paling langka dan paling berharga, yaitu melawan petarung dari Dunia para Dewa!"
"Pertarungan akan dimulai dalam satu jam, tapi aku tidak bisa datang ke sana tepat waktu." Pria tua itu terlihat tidak berdaya.
Ia tidak bisa berteleportasi.
Ia hanya bisa terbang perlahan ke arena itu. Pertama, ia harus terbang ke arah Ibu Kota Xia di Dunia Infernal. Perjalanan itu membutuhkan waktu sekitar tiga jam.
"Ini adalah petarung dari Dunia para Dewa, petarung dari para legenda!" Wajah pak tua itu terlihat penuh penyesalan dan keputusasaan.
…
Saat ini, semua Transenden yang tidak menyaksikan pertarungan itu, namun tinggal di dekat arena pertarungan, langsung pergi ke sana setelah mendengar kabar kemenangan Xue Ying. Sedangkan mereka yang berada di tempat yang jauh hanya bisa menyesal.
Di dalam Arena Pertarungan antara Hidup dan Mati di Ibu Kota Xia.
"Pertarungan kesepuluh akan segera dimulai. Lawan yang akan dihadapi adalah petarung dari Dunia Dewa!" Chi Qiu Bai, Peng Shan, Zi Che Gu Feng, Cheng Ling Shu, Dong Yu dan Transenden lainnya merasa sangat bersemangat.
Pertarungan antar Transenden ini bisa dianggap sebagai tradisi Klan Xia.
Semakin banyak jumlah pertarungan yang bisa dimenangkan, maka akan semakin langka lawan yang akan dihadapi.
Pertarungan kesembilan merupakan pertarungan melawan Iblis dari Jurang Kegelapan. Lawan di pertarungan kesepuluh akan jauh lebih misterius, dan di pertarungan kesebelas menjadi sesuatu yang lebih mengerikan dari pertarungan kesepuluh. Di pertarungan ke-12, lawan yang dihadapi masih dirahasiakan, bahkan tak ada satu Demigod pun yang tahu siapa atau apa yang menjadi lawan di pertarungan ke-12.
Dalam sejarah Klan Xia, tercatat bahwa Transenden terkuat yang memiliki talenta dan penguasaan kekuatan yang mendalam, Ksatria Purgatori Jie Li, berhasil memenangkan sebelas pertarungan. Di pertarungan yang ke-12, lawan yang dikeluarkan adalah lawan yang paling berharga dan dilindungi oleh Klan Xia. Tapi, kekuatan bertarungnya juga ditentukan oleh klan.
Sebaiknya, jangan membahas pertarungan yang kesebelas dan kedua belas yang berlebihan itu.
Lawan dalam pertarungan kesepuluh adalah petarung dari Dunia Dewa, sehingga pertarungan itu sudah dianggap sebagai legenda di antara para Transenden.
"Aku pernah mendengar bahwa para petarung Dunia Dewa berasal dari Dunia Dewa itu sendiri." Tatapan mata Zi Che Gu Feng penuh dengan harapan. "Setiap petarung dari Dunia Dewa itu sangat misterius. Hal ini diketahui setelah para leluhur Klan Xia menyelidiki para petarung itu dan mengambil sebagian kekuatan mereka sebelum akhirnya binatang buatan, petarung buatan, dan banyak teknik lain diciptakan."
"Aku selalu bermimpi untuk bisa melihat petarung dari Dunia Dewa." Cheng Ling Shu terlihat sangat bersemangat, hingga suaranya bergetar. "Akhirnya, aku bisa mewujudkan mimpi itu hari ini."
"Ini adalah petarung Dunia Dewa." Hai Ru Zhen mengusap jenggot putihnya, "Siapa sangka jika aku bisa melihatnya sebelum aku mati."
Ketiga orang itu adalah penyihir Transenden.
Setiap penyihir Transenden merupakan seorang pelajar sejati. Mereka menyelidiki semua hal yang ada di dunia. Pada saat yang bersamaan, mereka juga akan menyelidiki masalah yang berhubungan dengan tubuh dan jiwa. Dengan menggunakan seluruh penemuan mereka, mereka berhasil menciptakan binatang buatan Transenden, petarung buatan, dan benda-benda buatan mengerikan lainnya. Semua benda itu berasal dari para petarung Dunia Dewa. Jumlah petarung yang berada di Klan Xia bisa dihitung dengan jari.
…
Di antara Transenden yang menyaksikan pertarungan itu, beberapa di antara mereka baru saja tiba. Bahkan ada beberapa Demigod dan avatar Qi mereka yang datang ke arena itu. Avatar Qi milik Demigod sangat berbeda dengan avatar Qi milik Transenden Saint. Avatar Qi Saint masih memiliki cahaya yang menyelimuti kulit mereka, sedangkan untuk avatar Demigod, tak ada seorang pun yang bisa melihat perbedaan antara mereka dengan manusia asli jika dilihat dengan mata telanjang.
….
Di salah satu taman paviliun di dalam arena pertarungan, Xue Ying sedang melakukan kultivasi teknik menombaknya. Ia sudah mengembalikan staminanya dengan menggunakan Origin Stone.
'Waktunya tidak cukup.'
Xue Ying tiba-tiba berhenti.
'Aku tidak berharap untuk bisa menguasai elemen air Myriad Existences tingkat kedua dalam waktu yang sesingkat ini,' Xue Ying menggeleng pelan. Meskipun ia bisa menggabungkan kedua Elemen Air dan Api Myriad Existences dengan beberapa perbedaan, Xue Ying masih ragu untuk bisa menguasai tingkat kedua. Waktu satu jam juga terlalu singkat untuknya.
'Memenangkan pertarungan kesembilan saja sudah sangat sulit. Kurasa, peluangku untuk bisa memenangkan pertarungan kesepuluh sangatlah tipis,' pikir Xue Ying sambil terkekeh.
Sudah cukup. Xue Ying sudah merasa cukup puas dengan pencapaiannya.
Beberapa ribu tahun yang lalu, Dan Qing Yan hanya memenangkan sembilan pertarungan. Selain itu, Dan Qing Yan memiliki kekuatan dari garis keturunan primordial yang jauh lebih hebat dari milik Xue Ying. Bukan hanya kekuatannya saja, kecepatan dan kemampuan Dan Qing Yan yang lain juga meningkat dengan pesat, bahkan ia memiliki tubuh abadi. Dibandingkan dengan Dan Qing Yan, kekuatan primordial Xue Ying jauh lebih lemah, namun ia berhasil memenangkan sembilan pertarungan. Itu merupakan pencapaian yang perlu ia banggakan.
'Aku akan berusaha melakukan yang terbaik dan menikmati pertarungan kesepuluh nanti. Aku harus melawan petarung dari Dunia Dewa. Para Demigod pun kesulitan mendapatkan kesempatan untuk bertarung dengan para petarung dari Dunia Dewa.' Xue Ying sangat menantikan pertarungan kesepuluh itu.
Bukannya Xue Ying tidak percaya diri.
Tapi, ia sangat mengerti bahwa dengan menggunakan kemampuannya, ia masih kesulitan untuk bisa memenangkan pertarungan sebelumnya. Karena kekuatan Iblis Lavda semakin menipis, hingga sudah tidak bisa bertahan lebih lama lagi, Xue Ying akhirnya memenangkan pertarungan itu.
Hua!
Pintu samping di sudut paviliun terbuka.
Xue Ying menoleh dan berjalan ke arah pintu itu dengan bertelanjang kaki.
Saat ia memasuki arena pertarungan, ribuan mortal yang berada di tribun bersorak untuknya, seperti gelombang yang bergerak di seluruh arena pertarungan. Bahkan para Transenden sibuk membicarakan pertarungan yang akan segera dimulai itu. itu menunjukkan betapa bersemangatnya, dan betapa mereka sangat menantikan pertarungan itu.
Xue Ying berdiri di atas aliran air yang dibuatnya sambil menunggu kedatangan lawannya.
…
"Haha, bahkan orangtua seperti kalian datang juga."
"Paman Ketua Istana Agung datang juga. Ini adalah kesempatan yang sangat langka."
Tribun di sekitar Tuan He, Ketua Faksi Si Kong Yang, dan Tuan Bu menjadi lebih ramai. Satu per satu Demigod datang untuk menyaksikan pertarungan itu. Meskipun banyak Demigod yang malas untuk datang, namun mereka tetap mengirimkan avatar Qi mereka untuk hadir di pertarungan itu. Para Demigod manusia juga datang ke pertarungan ini. Bahkan Demigod dari dunia Transenden pun hadir untuk menyaksikan pertarungan yang akan segera dimulai itu.
Meskipun banyak Transenden asli yang ditangkap oleh manusia, namun ada beberapa dari mereka yang memutuskan untuk mencari perlindungan di dunia manusia. Dengan begitu, mereka bisa menerima banyak sumber daya dari manusia. Dengan mengandalkan para manusia, beberapa Transenden asli itu berhasil menjadi Demigod. Karena kehidupan mereka sehari-hari, para Transenden asli itu sangat jarang berinteraksi dengan seorang petarung Dunia Dewa. Itulah sebabnya mereka datang kemari.
Para Demigod itu biasanya tinggal terpisah, karena mereka merupakan penguasa di tempat mereka tinggal. Mereka datang berbondong-bondong ke tempat ini karena pertarungan kesepuluh itu merupakan pertarungan antar Transenden yang sangat langka.
….
Dong!
Suara genderang menggema di seluruh arena pertarungan.
Keheningan lalu menyelimuti arena itu.
Semua orang menyaksikan pembukaan pertarungan kesepuluh itu dengan gugup. Bahkan Chao Qing dan Nenek tua Ye belum pernah menyaksikan pertarungan kesepuluh itu.
"Babak kesepuluh dalam Pertarungan antara Hidup dan Mati ini akan mempertemukan Dong Bo Xue Ying dengan petarung dari Dunia Dewa. Hadirin sekalian, saya jamin bahwa Anda semua akan merasa puas dengan pertarungan kali ini. Para petarung dari Dunia Dewa merupakan petarung yang sangat berharga. Selain itu, Istana Infernal juga tidak pernah mengeluarkan mereka dalam acara-acara biasa." Suara utusan dari Istana Infernal itu menggema di seluruh arena. "Saya berharap bahwa hadirin sekalian bisa menyaksikan pertarungan ini dengan jelas. Kami sudah membawa petarung Dunia Dewa ke dalam arena ini."
"Di mana?"
"Di mana dia?"
Para mortal mengedarkan pandangan mereka ke seluruh arena untuk mencari sosok petarung itu. Bahkan beberapa Transenden juga tidak bisa menemukan sosok itu.
Di dalam arena pertarungan, Xue Ying menggunakan Energi Dunia untuk mencari sosok petarung itu di setiap sudut arena, sebelum akhirnya ia menemukan petarung itu.
Tes, tes, tes!
Tiba-tiba tetesan air jatuh dari langit dan mendarat di atas tanah. Tetesan air itu langsung berubah menjadi sosok pria setinggi sekitar 1,8 meter.