Arena pertarungan itu memiliki diameter beberapa kilometer. Jajaran pegunungan dan aliran sungai membentuk sebuah pemandangan yang indah.
Hong!
Sosok bertubuh besar muncul dari langit dan mendarat tepat di atas gunung dengan kekuatan yang besar, hingga terdengar suara yang keras. Namun, kekuatan sosok itu tidak merusak gunung itu sama sekali. Sebenarnya, semua yang berada di dalam arena pertarungan seperti jajaran pegunungan dan aliran sungai adalah buatan para penyihir Transenden, namun itu semua terlihat seperti pemandangan alam yang nyata. Bahkan para Transenden Sky tidak bisa merusak alam buatan itu sama sekali.
"Hm?" Xue Ying melihat sosok besar itu. Para mortal yang menyaksikan dari tribun arena bagian barat bersorak kegirangan.
Sosok besar itu adalah binatang buatan sejenis kadal yang berwarna merah tua. Tingginya sekitar 15 meter, dan kedua mata emasnya menatap Xue Ying dengan tajam.
Senyuman pun muncul di bibir Xue Ying.
Sebenarnya, lawan yang akan dihadapi Xue Ying dalam pertarungan antar Transenden ini sudah dirancang sebelumnya.
Menurut peraturan yang berlaku, para peserta akan menjalani tiga pertarungan berturut-turut dan istirahat selama satu jam untuk memulihkan kekuatan Qi dan stamina mereka. Setelah itu, para peserta akan kembali melakukan tiga pertarungan berturut-turut, dan kemudian istirahat. Urutan kegiatan seperti itu terus berlangsung hingga peserta dinyatakan kalah dalam pertarungan. Pada saat itu, pertarungan dinyatakan telah usai.
Banyak Transenden baru, terutama penyihir Transenden, yang kalah dalam ronde pertama karena mereka lemah dalam pertarungan satu lawan satu. Para penyihir yang bisa memenangkan tiga pertarungan dianggap cukup kuat.
Dalam pertarungan Transenden ini, pertarungan pertama dan kedua merupakan pertarungan peserta melawan binatang buatan Transenden. Dalam pertarungan ketiga, peserta baru akan melawan salah satu penduduk asli dari dunia Transenden. Semakin banyak pertarungan yang telah mereka jalani, semakin unik dan kuat peserta yang akan mereka hadapi.
Suara auman terdengar dari kadal merah raksasa itu. Kadal itu segera melangkah maju; setiap langkah beratnya menggetarkan bumi.
Xue Ying mengayunkan tangannya untuk mengeluarkan sebuah tombak berwarna hitam.
Xue Ying mengayunkan tombaknya berkali-kali. Meskipun tombak itu tidak memiliki kekuatan yang mencolok sama sekali, namun Xue Ying masih bisa mengalirkan kekuatannya ke dalam tubuh tombak itu dengan mudah.
Hu!
Dalam sekejap, kadal raksasa itu tiba di depan Xue Ying dan langsung menyerangnya dengan menggunakan terkaman cakarnya yang besar. Serangan itu membuat para mortal yang menyaksikan pertarungan itu tercekat. Namun Xue Ying berhasil menghindari serangan itu hanya dengan satu gerakan. Xue Ying langsung melesat ke sana kemari untuk menghindari dan mengembalikan serangan kadal itu dengan mudah.
'Lawan pertamaku sangat lemah. Kurasa ada banyak ksatria Transenden yang akan menang melawan kadal ini.' Xue Ying tidak memiliki pengalaman bertarung melawan Transenden lain. Oleh sebab itu, ia menggunakan setiap kesempatan dalam pertarungan Transenden untuk belajar.
"Enyahlah kau!" Xue Ying memutuskan untuk kembali menyerang kadal itu.
Hu!
Xue Ying melemparkan tombaknya, yang langsung melesat dengan kekuatan penuh. Aliran air terlihat mengelilingi tubuh tombak itu. Kadal merah raksasa itu menggunakan cakar-cakar besarnya untuk menangkis serangan tombak Xue Ying. Chi~ Saat ujung tombak itu mengenai cakar binatang raksasa itu, tombak itu tetap berputar hingga menembus pertahanan kadal itu dengan mudah, sebelum akhirnya mengenai bagian perutnya.
Setelah itu, Xue Ying langsung mengerahkan kekuatannya untuk menyapukan tombaknya.
Hong!
Kekuatan sapuan tombak itu membuat tubuh kadal raksasa itu terangkat dari atas tanah. Saat kadal itu mencoba untuk mengendalikan tubuhnya, Xue Ying kembali menyerang kadal itu dengan memukulkan tombaknya seperti cambuk.
Serangan Xue Ying membuat kadal merah raksasa itu tidak berdaya. Xue Ying terus mencambuk tubuh kadal raksasa itu menggunakan tombaknya dengan kecepatan penuh hingga hanya terlihat bayangannya saja. Xue Ying mencambukkan tombaknya sekali lagi hingga kadal itu melesat ke arah gunung berbatu sejauh 10 meter dengan suara ledakan besar. Tubuh kadal raksasa berguling ke bawah, tersandung bebatuan gunung, dan menunjukkan wajah yang tak berdaya.
Dong!
Suara dentuman genderang menggema di seluruh arena pertarungan.
Sebuah kekuatan yang tak kasat mata menyelimuti arena pertarungan dan membawa tubuh kadal raksasa itu keluar dari arena.
Keriuhan penonton dari bagian tribun para mortal terdengar keras. Mereka sibuk berbincang-bincang tentang pertarungan itu. Terlihat jelas bahwa Xue Ying menahan dirinya semenjak awal pertarungan. Saat Xue Ying memutuskan untuk menyerang, ia menyerang lawannya hanya dengan satu serangan. Pemuda berjubah hitam itu mampu memukul kadal raksasa itu hingga terlempar sejauh 10 meter. Itu adalah pemandangan yang sangat mengejutkan.
'Pertarungan pertama selesai.' Xue Ying terlihat tenang. 'Binatang buatan Transenden ini memiliki kekuatan yang setara denganku, namun kemampuan bertarungnya terlalu buruk.'
Kekuatan tubuh Xue Ying baru mencapai tahap menengah dalam tingkat Sky.
Kadal raksasa itu seharusnya juga memiliki kekuatan kira-kira mencapai tingkat Sky tahap menengah. Namun, dilihat dari kemampuan bertarungnya, binatang itu bahkan bukanlah tandingan Xiang Pang Yun. Kali ini, kemampuan bertarung Xue Ying jauh lebih besar daripada sebelumnya. Ia bisa menggunakan kemampuan bertarungnya yang sekarang untuk membunuh Xiang Pang Yun dengan cara yang lebih kejam. Berkat kekuatannya yang sekarang, Xue Ying bisa mengalahkan binatang buatan Transenden sejenis kadal raksasa itu dengan mudah.
Beberapa saat kemudian…
Hu!
Lawan Xue Ying yang selanjutnya muncul dan mendarat di puncak gunung tertinggi di dalam arena pertarungan itu. Kali ini, lawannya adalah binatang buatan Transenden sejenis kalajengking. Binatang itu memiliki tubuh yang pendek dan ekor yang panjang. Kalajengking berwarna hitam itu memiliki cakar-cakar tajam di setiap kakinya. Bahkan setiap persendian kakinya memiliki duri-duri seperti sebuah senjata yang muncul di setiap bagian tubuh binatang buatan itu.
Pertarungan kali ini pasti akan lebih sulit dari sebelumnya.
'Binatang itu adalah musuh keduaku. Ada banyak penyihir dan ksatria Transenden yang kalah dalam ronde ini.' Dengan bertelanjang kaki, Xue Ying mendekati kalajengking raksasa itu perlahan-lahan.
Tidak semua orang yang sudah menjadi Transenden menguasai kekuatan Myriad Existences.
Beberapa menjadi Transenden hanya karena beruntung. Padahal mereka hanya sekedar menyatukan kekuatan dengan senjata mereka. Transenden seperti itu biasanya bisa dikalahkan dalam pertarungan kedua.
Hua hua hua~
Aliran air yang deras terlihat mengelilingi jajaran pegunungan itu.
Xue Ying melangkah ke atas permukaan air itu dengan bertelanjang kaki. Tanpa menggunakan Energi Dunia atau pun kekuatan Qi, Xue Ying masih bisa berjalan di atas permukaan air itu tanpa tenggelam, seolah berjalan di atas tanah.
Setiap langkah kaki Xue Ying terlihat seperti mengandung keindahan alam. Seolah ada sebuah ritme yang tak terlihat di setiap langkahnya.
Xue Ying berjalan mendekati kalajengking raksasa di depannya. Kalajengking itu justru masih berada di tempat pendaratannya tadi sambil mengawasi lawannya dan menunggu waktu yang tepat untuk menyerang Xue Ying.
…
Di tengah kerumunan para mortal, Yu Jing Qiu memperhatikan Xue Ying yang sedang berjalan dengan bertelanjang kaki di atas permukaan air untuk mendekati kalajengking raksasa yang berwarna hitam itu.
Entah mengapa, Jing Qiu merasa bahwa Xue Ying terlihat sangat tampan!
Perasaan itu membuat jantung Jing Qiu berdegup dengan kencang.
"Entah mengapa, aku merasa bahwa Xue Ying sangat tangguh."
"Mengapa kita merasa bahwa pemuda itu sangat kuat hanya dengan melihat caranya berjalan saja?"
"Kalian tahu soal apa? Xue Ying bisa menjadi seperti itu karena dia sudah menguasai kekuatan Myriad Existences. Kekuatannya tidak hanya terlihat dari teknik menombaknya saja. Bahkan hanya dengan gerakan biasa saja, dia bisa menggunakan kekuatan dari Energi Dunia dan mengubahnya menjadi kekuatan yang mengerikan," ujar salah satu Legend mencoba menjelaskan pada beberapa orang yang duduk di dekatnya.
Bahkan para peringkat Legend tersebut hampir tidak bisa melihat pergerakan Xue Ying. Sedangkan para mortal lainnya hanya menikmati suasana pertarungan yang sedang berlangsung. Bagi mereka, pertarungan antar Transenden itu adalah sesuatu yang sangat mengagumkan.
…
Saat Xue Ying berjalan ke arah puncak gunung di arena pertarungan, kalajengking raksasa itu langsung menyerangnya.
Xiu!
Kalajengking raksasa itu menggunakan ekornya untuk menyerang Xue Ying.
Chi!
Xue Ying menangkis serangan itu dengan menggunakan tombak hitamnya yang dikelilingi Elemen Air Myriad Existences. Sejauh ini Xue Ying masih terus menggunakan kekuatan elemen air Myriad Existences karena lebih cocok untuk menahan serangan musuhnya. Terlepas seberapa lemah lawannya, akan lebih baik jika Xue Ying tetap berhati-hati.
Chi, chi, chi!
Kalajengking raksasa yang berwarna hitam itu masih terus menyerang Xue Ying. Binatang buatan itu mencoba membuat lawannya kewalahan dengan serangan ekor, kaki, dan duri-durinya yang ia lancarkan bertubi-tubi.
Xue Ying masih terus berusaha untuk menangkis setiap serangan binatang itu. Aliran air terlihat mengelilingi batang tombaknya. Meskipun binatang buatan itu mengeluarkan serangan bertubi-tubi, namun kalajengking itu tidak bisa mendekati Xue Ying sama sekali.
'Teknik bertarungnya terlihat biasa saja. Keunggulan binatang itu terletak pada tubuhnya. Beberapa ksatria Transenden yang hanya bisa 'Menyatu dengan Dunia' pasti bisa dikalahkan dengan mudah. Para penyihir Transenden tidak menguasai pertarungan jarak dekat, dan mereka juga tidak menggunakan perlengkapan apa pun. Mereka hanya bisa menggunakan tongkat sihir, sehingga mereka bisa dikalahkan dengan mudah,' pikir Xue Ying. Ia mencoba menyimpulkan pengamatannya. Tombak milik Xue Ying, yang sebelumnya ia gunakan untuk bertahan, langsung melesat dengan kekuatan penuh.
Tombak yang berputar itu berubah menjadi tombak yang melesat dengan gerakan dan kecepatan yang tak terduga. Lemparan tombak Xue Ying memiliki kekuatan putaran yang sulit untuk ditangkis dari kejauhan, bahkan jika harus ditangkis dalam jarak dekat.
Kalajengking raksasa itu tidak sempat menangkis serangan tombak Xue Ying, sehingga tombak itu mengenai kaki dan beberapa persendian tubuhnya.
Peng! Tombak itu melesat ke samping.
"Cepat sekali. Gerakan tombak itu sungguh tidak bisa diprediksi." Beberapa Transenden yang duduk di tribun bagian timur takjub melihat pemandangan itu. Kekuatan Elemen Air Myriad Existences itu membuat gerakan tombak Xue Ying menjadi tidak bisa diprediksi. Meskipun binatang buatan Transenden itu bisa mengandalkan tubuhnya untuk menangkis serangan langsung, namun teknik serangan tombak Xue Ying kali ini bisa mengalahkan binatang itu, bahkan juga ksatria Transenden. Binatang buatan itu mengalami kesulitan untuk bisa menahan serangan seperti itu. Xue Ying bisa menghunuskan tombaknya ke titik-titik vital binatang itu dengan mudah dan membuatnya terlempar sejauh 10 meter sebelum akhirnya jatuh menggelinding.
Suara genderang langsung terdengar.
Tubuh kalajengking raksasa itu terbang ke atas sebelum akhirnya dibawa keluar dari arena pertarungan.
'Pertarungan ketiga akan segera dimulai,' Xue Ying mengerti bahwa akan ada semakin banyak bahaya dalam pertarungan yang selanjutnya. 'Para penduduk asli dari Dunia Transenden akan segera muncul. Aku bisa memenangkan pertarungan ini jika aku berhasil mengalahkan mereka. Saat itu, mereka juga pasti akan mencoba untuk membunuhku!'
Pertarungan babak ketiga dan seterusnya merupakan pertarungan antara hidup dan mati yang sesungguhnya!
Kedua belah pihak mempertaruhkan nyawa mereka. Namun, dalam keadaan genting, ketika peserta yang berasal dari ras manusia akan mati, para Demigod yang memiliki tugas untuk melindungi mereka akan langsung bertindak. Dalam banyak pertarungan, para peserta tersebut bisa diselamatkan. Namun, ada juga yang tewas.