Pemuda yang mengenakan mantel hitam panjang itu meninggalkan Universitas B. Ia masuk ke dalam sebuah Rolls Royce hitam yang terparkir di depan kampus dan kembali ke rumahnya di daerah Yu Shan.
Hari itu cerah, dengan langit yang biru dan awan-awan putih. Daerah Yu Shan sepi, damai, dan hangat. Yu Shan berada di pegunungan. Gunung-gunung mengandung banyak mata air panas, jadi di sana hangat, dan bahkan rasanya seperti musim semi, bukan musim dingin. Di bawah pohon yang rindang, sebuah rumah bergaya Jepang muncul. Dinding-dindingnya berwarna putih, dan atapnya berwarna hitam. Pemuda itu mendorong gerbang bambunya terbuka dan masuk.
Ada sebuah kolam kecil di bagian kiri halaman. Air di kolam jernih dan tidak membeku. Sepertinya tanahnya sangat panas. Di sebelah kanan, ada shishi-odoshi, sejenis air mancur dari bambu. Seluruh halaman depan dirancang agar tampak seperti rumah tradisional Jepang.