Ketika Huo Shaoheng berkata begitu, Gu Nianzhi langsung menjawab, "Sejak kapan? Aku akan merasa luar biasa senang kalau kau mau membiarkanku pergi!"
"Oh, benarkah?" Huo Shaoheng tersenyum. Meski begitu, senyumnya begitu palsu hingga membuat wajahnya tampak seperti sebuah topeng yang sempurna.
Biasanya, orang lain tidak akan melihat apa yang salah, tapi Gu Nianzhi melihat makna terselubung di balik senyumannya itu.
Ia menjauh dari Huo Shaoheng dan memalingkan pandangan, mengatupkan bibir ranumnya hingga hanya segaris tipis yang tersisa. Sebenarnya ia bermaksud tampak gigih, tapi ketika ia mengatupkan bibir seperti itu, muncul dua lesung pipi di wajahnya. Hal itu membuatnya tampak menggemaskan dan tak bisa ditolak.
Mata Huo Shaoheng berubah gelap. Ia mendekat ke arah Gu Nianzhi dan menuntutnya, seperti seekor macan kumbang yang telah melihat mangsanya. Ia pasti menginginkan sesuatu.