Laksamana Laris menghentikan langkahnya, mencengkeram dadanya dan membungkuk kesakitan. Bawahannya berlari menghampirinya untuk membopongnya. "Pak, Anda sudah ditembak? Ia belum menghitung sampai tiga…."
Hanya ada satu pemikiran di benak Laksamana Laris saat itu—He Zhichu bersungguh-sungguh: ia akan menembak. Begitu menunduk, Laksamana Laris sudah melihat teropong pria itu mengarahkan sebuah titik merah kecil ke jantungnya! Laris tidak tahu senjata seperti apa yang digunakan He Zhichu, sehingga hanya mengunci target saja sudah mampu memberikan tekanan yang begitu kuat. Ia merasakan jantungnya seolah tiba-tiba berdetak cepat dengan aneh, dan pembuluh darahnya seperti akan meledak. Ia tidak berani mengambil langkah lagi, jadi ia membiarkan bawahannya membawanya pergi begitu saja.