Huo Shaoheng tercengang. Ia menatap Gu Nianzhi lekat-lekat. Gu Nianzhi tampak agak cemburu, namun senyum miringnya yang samar melarutkan kecemburuan itu melebihi apa yang diinginkan Huo Shaoheng.
Gu Nianzhi awalnya tidak ingin menyinggung hal itu pada Huo Shaoheng agar Huo Shaoheng tidak mengira ia cemburu, namun ia berubah pikiran karena tahu akan terlalu jelas kalau ia terus menghindarinya. Jelas hal itu sangat mengganggunya, dan hal itu membuatnya merasa gelisah. Ini adalah masalah penentu yang membuatnya memutuskan untuk berpisah, jadi kenapa harus berpura-pura bahwa hal itu tidak pernah ada? Kenapa ia harus menderita sendirian? Tak ada yang peduli sekalipun dirinya merasa sakit karena penderitaan itu, jadi ia melontarkannya dengan jujur. Situasi saat itu sangat nyata di pikirannya, dan setiap kali ia mengingatnya, luka baru muncul di hatinya. Jadi biarkan saja Huo Shaoheng mengira ia cemburu. Sudah tidak penting baginya, dan ia pun tidak mau menjelaskannya.