Hujan turun dengan derasnya. Malam begitu gelap. Ranting pepohonan bergoyang karena deru angin. Jalanan itu berliku, tertutup di antara dua gunung; angin berhembus sangat kencang dan penuh gema di sini. Membuatnya memikirkan tentang iblis yang mengintai di neraka, mengungkapkan sosoknya yang aneh seiring dengan setiap langkahnya.
Opsir muda itu menatap dengan ragu-ragu sejenak, sebelum mengeluarkan pistolnya. Dengan pistol di satu tangan dan senter di tangan yang lain, ia beringsut ke arah sosok yang ada di atas tanah. Ketika ia hampir mencapai sosok itu, ia mengulurkan satu kaki dan menendang senapannya dengan cepat.
Sepanjang keseluruhan proses ini, opsir muda itu terus memperhatikan pria yang terbaring di atas tanah itu. Ia sangat takut bila pria itu tiba-tiba melompat dan bergulat untuk mengambil pistolnya, dengan kantong plastik di kepalanya atau pun tidak.
Beberapa menit berlalu. Pria itu tidak bergerak.