Huo Shaoheng memberi isyarat menggunakan tangannya, namun tidak menyentuh leher Gu Yanran. Ia hanya tersenyum. "Saya tidak bisa meluruskan tulang. Saya hanya bisa mematahkan leher orang. Nona Gu, kau yakin ingin saya membantumu?"
Gu Yanran bergidik dengan raut terkejut di wajahnya. "Tidak mungkin. Pak Huo tidak tampak seperti orang yang seperti itu."
"Saya tentara, jadi kekuatan saya sulit dikendalikan. Satu saat keraguan di medan perang bisa berarti hidup atau mati, jadi begitulah saya." Huo Shaoheng berbalik. "Mari bergegas. Kita hanya punya tiga menit, dan kini hanya tersisa satu menit."