Huo Jialan awalnya hanya merasa sakit hati, namun kini ia tercengang. Ia terhuyung mundur, dan hampir berlutut di lantai seraya ia menatap Huo Shaoheng. Ia tidak paham apa yang dikatakannya.
Huo Shaoheng tidak membuang waktu untuk mengulang kata-katanya dan berdiri di sebelah Kakek Huo, lalu melirik pengawal-pengawalnya. Mereka tidak perlu mendengar perintah Huo Shaoheng sebelum mengikat tangan Huo Jialan pula.
Di pintu, Zhang Wenna dan Zhang Wenjie sudah mengangkat tangan mereka dengan ketakutan dan berseru, "Jangan ikat kami! Kami akan segera pergi! Sekarang juga!" Kakak-beradik itu berlari keluar dari rumah dinas Huo Shaoheng. Gu Nianzhi tidak bisa menahan tawanya—itu adalah markas besar Satuan Operasi Istimewa, bukan sebuah komplek tempat tinggal perwira tinggi kemiliteran. Siapa yang memperbolehkan mereka untuk berlarian?