Kepala pelayan memberitahunya bahwa dia pernah satu kali melihat Cheng Weiwan diam-diam bersembunyi untuk menangis. Ternyata wanita itu memilih tempat seperti ini untuk bersembunyi, dan sang kepala pelayan melihatnya menangis beberapa kali.
Siang tadi, kepala pelayan memberitahunya bahwa Cheng Weiwan baru saja menangis ketika ia tiba di rumah. Kini, ia melihat wanita itu menangis dengan mata kepalanya sendiri... Hanya dalam satu hari, ia tahu bahwa wanita itu telah menangis paling tidak dua kali...
Han Zhifan merasa hatinya disayat-sayat dengan pisau. Rasanya begitu menyakitkan hingga ia tidak mampu bernapas.
Wanita itu belum menyadari kehadirannya dan masih saja menangis.
Ia melihat betapa jemari wanita itu, yang sedang mencengkeram pakaian, gemetaran hebat.
Han Zhifan spontan mengatupkan bibirnya. Ingin rasanya ia menghampiri wanita itu, namun kakinya tak mampu bergerak. Seakan kedua kakinya terpancang di tanah.