Keesokan harinya, sebelum matahari terbit, He Jichen meninggalkan Sucheng dan pergi ke kota Beijing. Sebelum pergi, dia masuk ke kamar He Yuguang untuk mengambil beberapa barang milik kakaknya itu.
He Jichen baru sampai rumahnya yang di Beijing jam enam sore.
Setelah mengemudi begitu jauh, ia merasa agak lelah, ia lantas mandi dan langsung ambruk ke atas ranjang.
Setelah tertidur sebentar, matanya masih terpejam ketika ponselnya berdering. Dengan kesal He Jichen mencari-cari di bawah bantal dan mengambil ponselnya. Ia melihat sekilas pada layar dan ternyata yang menelponnya adalah Tang Huahua.
Ia mengangkat telepon, tapi sebelum He Jichen dapat mengatakan sesuatu, suara Tang Huahua sudah lebih dulu terdengar. "He Xuezhang, Xiao Yi bergerak sangat cepat. Semalam, ia memutuskan untuk pergi kencan buta, dan malam ini, dia benar-benar akan melakukan hal itu. Aku baru saja mengirimkan lokasi kencannya padamu lewat WeChat..."