Cheng Weiwan berlama-lama di kamar mandi sebelum akhirnya membuka pintu dan keluar.
Han Zhifan, yang meminum anggur di ruang tamu, telah masuk ke dalam kamar tidur utama. Pria itu sedang berdiri di depan jendela yang menjulang tinggi, di samping balkon, merokok.
Meski tidak menoleh ke belakang, dari suara pergerakan di ruang tidur, ia tahu bahwa wanita itu sudah keluar dari kamar mandi. "Kemarilah," katanya dengan suara datar.
Cheng Weiwan berdiri lama di depan pintu kamar mandi sebelum akhirnya melangkah menghampiri pria itu.
Pria itu pasti telah menunggu dengan tidak sabar. Setelah merasakan tarikan napasnya, ia mematikan rokok yang ada di sela jari-jarinya, membalikkan badan dan meraih pergelangan tangannya. Pria itu menyeretnya ke jendela, lalu menghimpit tubuhnya, menundukkan kepala dan memagut bibirnya.
Cheng Weiwan merasa sangat familiar dengan adegan itu.
