Sebelum Ji Yi selesai bicara, He Jichen yang kini tidak mengenakan sehelai benangpun telah menindih tubuhnya di atas ranjang. "Ayo kita buat bayi..."
Keempat kata itu terlontar dari bibir seksi He Jichen. Pria itu menundukkan kepala, dan mencium bibir Ji Yi.
Ciumannya sangat bergairah dan mendesak, membuat Ji Yi lupa bernapas dan tak dapat berpikir jernih. Setelah beberapa saat, akhirnya Ji Yi dapat mencerna keempat kata yang diucapkan He Jichen itu, "Ayo kita buat bayi".
Ayo kita buat bayi... Buat bayi... Dalam panggilan melalui ponsel tadi ketika Ji Yi menyarankan agar mereka punya bayi, He Jichen tidak merespon sama sekali. Pria itu langsung mengakhiri panggilan, namun tidak lebih dari sepuluh menit kemudian, ia sudah tiba di rumah. Begitu melihatnya, pria itu langsung menindihnya di atas ranjang... Bukankah ia bertindak terlalu cepat...