"Ji Yi, bukankah seharusnya kau minta maaf padaku? Apa yang telah kulakukan? Atas hak apa kau menendangku?"
Dalam hati, Ji Yi mendengus kesal. Dia tidak menghentikan langkah kakinya sedikitpun.
Yang Li menjadi semakin marah melihat dirinya tidak dihiraukan. "Ji Yi, jangan bertindak berlebihan! Berhentilah marah-marah. Apa kau pikir pendukungmu itu, He Jichen, masih pria yang sama dengan yang dulu?"
"Asal kau tahu saja – sekarang ini kau bukan siapa-siapa lagi!"
Ji Yi mendadak berhenti berjalan. Kekesalan terpampang jelas di matanya, yang memancarkan sorot dingin.
"Dia adalah seorang pembunuh. Tanyalah siapa saja di dunia perfilman jika masih ada yang mau mempedulikannya! Hari itu di depan pintu hotel, jangan salah paham – semua orang hanya sedang bersikap sopan terhadapnya. Sebenarnya, mereka semua memandang rendah dirinya!"
