Setelah Cheng Weiwan pulang, wanita itu segera berganti memakai sandal ruangan dan hendak pergi ke ruang makan untuk mengambil segelas air hangat ketika tiba-tiba, terdengar suara ketukan keras di pintu.
"Tok, tok, tok!"
Cheng Weiwan mengerutkan kening. Menyadari bahwa suara ketukan itu belum berhenti, dia kembali ke pintu depan dan dengan setengah hati membukanya.
Sebelum pintu sempat terbuka lebar, orang yang berada di luar sudah mendorongnya hingga terbuka.
Cheng Weiwan sedang berdiri di belakang pintu, sehingga kalau saja refleksnya kurang cepat dan dia tidak mundur di saat yang tepat, daun pintu itu akan menghantam wajahnya.
Belum sempat wanita itu menegakkan tubuh dan mendongakkan kepala untuk melihat siapa yang datang, orang yang mendorong pintu apartemennya dengan kasar tadi telah melangkah masuk. "Kau bawa ke mana anak itu?"
