Sebelum Ji Yi selesai bicara, He Jichen memutar setir dan dengan santai berkata, "Aku mempercayaimu."
Tanpa mengucapkan sepatah katapun, Ji Yi menatap mata He Jichen dengan rasa terkejut.
Pria itu merasakan tatapannya yang bingung. Setelah memarkirkan mobil, ia menoleh dan menyeringai pada Ji Yi. "Aku bahkan tidak menganggap Xie Siyao sebagai orang, apalagi percaya kata-katanya."
"Karena itu Ji Yi, kau tidak perlu menjelaskannya padaku. Aku tidak akan percaya kecuali jika aku mendengarnya sendiri darimu, aku akan selalu mempercayaimu."
Nada bicara He Jichen terkesan datar dan riang, namun mampu mengetarkan hati Ji Yi. Suatu perasaan yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata memenuhi relung hatinya dan menyentuh kalbunya.
Dia ingin menjelaskan bahwa apa yang dikatakan oleh Xie Siyao adalah omong kosong belaka, namun dia tidak menyangka bahwa pria itu akan menjawab dengan kata "Aku mempercayaimu" saat dia baru memanggil nama pria itu.
-