Dalam hati, Ji Yi sangat terkejut. Dia mendadak berhenti merogoh sakunya.
Sebelum meninggalkan rumah, dia sengaja memakai penutup wajah. Bagaimana bisa ada orang yang mengenaliku?
Ji Yi tidak menoleh dan berharap bahwa orang yang memanggil namanya akan mengurungkan niatnya dan melangkah pergi.
Siapa sangka orang itu bukan hanya tidak mau pergi, namun justru memutuskan untuk mendekatinya? "Memang benar kau rupanya! Ji Yi!"
Suara itu terdengar familiar. Sepertinya dia bukan seorang penggemar... Ji Yi merasa hatinya agak resah ketika berbalik dan melihat ke arah asal suara itu.
Orang yang memanggilnya itu sepertinya tidak asing baginya. Ji Yi mengenalinya sebagai teman sekelasnya dari kampus B-film yang tinggal di asrama yang sama dengannya. Sesekali mereka saling berpapasan. Hanya saja setelah lulus kuliah, dia sudah lupa siapa nama wanita itu. Untuk menghindari rasa malu, Ji Yi tidak menyapanya.