Pria itu pasti telah berdiri ditengah terpaan angin dingin di luar sana untuk waktu yang lama, karena pakaiannya terasa sedingin es. Pasti karena itulah Ji Yi tidak dapat mencium bau rokok pada pakaiannya sebelum bersandar lebih dekat.
Ia pasti sudah menghisap banyak rokok sehingga bau tembakau itu masih menempel di tubuhnya setelah sekian lama diterpa angin dingin.
Sepertinya ada sesuatu yang membuatnya marah. Tetapi walau demikian... pria itu masih sangat memperdulikannya. Dia mungkin tidak ada hubungannya dengan hal yang telah membuatnya marah...
Saat pikirannya yang liar terus berkelana tanpa henti, He Jichen mendudukkannya di sofa.
Ji Yi tersadar dari lamunan, lalu memandang ke arah He Jichen yang sudah berdiri tegak.